Translate

Senin, 23 Juni 2014

MASUK ISLAMnya SEORANG MISIONARIS WANITA

MASUKNYA ISLAM SEORANG MISIONARIS WANITA
Oleh: Syekh Mamduh Farhan Al-Buhairi
Pelakon kisah ini bernama Laila La Kuriy, berkebangsaan Philipina, sebelumnya ia memeluk agama Kristen Katolik, dia menceritakan kisahnya sebagai berikut:
"Aku tumbuh di gereja dan di tengah-tengah para biarawati dan pendeta. Dan aku sudah berjanji untuk menyebarkan misi Kristenisasi ke seluruh dunia, oleh karena itu aku harus belajar ilmu Teologi atau ilmu Ketuhanan. Dan benar saja aku telah menempuh pendidikan ilmu Ketuhanan selama tiga tahun, dan seharusnya aku telah berangkat ke Italia untuk mengikuti pelatihan, akan tetapi semakin jauh aku mendalami ilmu Ketuhanan maka semakin bertambah pula keraguan pada hakekatnya (ketuhanan Yesus)".
Yang demikian itu disebabkan oleh beberapa versi dalam Al-Kitab yang menyebutkan bahwa Tuhan itu satu, akan tetapi apa yang kami pelajari berbeda sama sekali, karena dasar keyakinan orang Kristen adalah aqidah Trinitas (kepercayaan Tiga Tuhan). Sementara di dalam Al-Kitab terdapat satu ayat yang menentang keras keyakinan tersebut! Maka dari sinilah kebingungan mulai menggelayut dalam pikiranku. Apakah logis jika aku ragu terhadap agama yang membesarkanku sejak dini dan merupakan agama yang aku cintai? Akan tetapi disana ada perbedaan. Sedangkan perbedaan ini sangat jelas.
Oleh karenanya aku memutuskan untuk segera menyampaikan pertanyaan yang membingungkan ini kepada pendeta yang selama ini aku menimba ilmu Misionaris darinya. Akan tetapi ia bukannya menghilangkan kebingungan dan keraguan di dalam hatiku dan memberikan jawaban yang memuaskan dan dapat melapangkan dadaku serta menenteramkan hatiku. Ia malah berkata kepadaku dengan sikap dingin dan apatis: “Kamu harus mengimaninya dan jangan memikirkannya!”
Segampang itukah aku harus beriman dan tidak boleh berpikir? Apakah logis ada sebuah agama yang menghilangkan sama sekali peran akal dan peran pikiran? Agama apa ini? Dan bagaimana solusinya? Maka semenjak itu aku menjadi ragu untuk berangkat ke Italia. Dan membuat aku semakin banyak membaca dan terus membaca Al-Kitab, dengan harapan aku dapat menemukan sesuatu. Akan tetapi seluruh usahaku tidak memberikan hasil bahkan semakin dalam aku mempelajari Al-Kitab maka semakin besar pula kebingunganku, sehingga keragu-raguan telah menguasai diriku dengan sempurna.
Dari sini aku berencana ingin mengajukan permohonan maaf untuk menjauh dan tidak lagi mempelajari ilmu Ketuhanan. Dan aku sudah memutuskan untuk pergi jauh dari kehidupanku yang sekarang, dengan harapan aku dapat menemukan jawaban yang memuaskan.
Akan tetapi kemana, dan bagaimana caranya? Maka aku mendengar cerita para wanita Philipina yang pergi ke beberapa negara demi mencari penghasilan. Karena himpitan ekonomi, maka aku memutuskan untuk pergi bersama mereka. Semoga aku mendapatkan jawaban yang memuaskan disana. Akan tetapi aku akan bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Semoga hal ini menjadi jalan untuk menemukan kenyataan sebenarnya. Dan ALLAH telah menghendaki aku untuk datang ke Yordania.
Disana keadaan tidak kunjung berubah, semua masih seperti semula. Aku tidak menemukan apa-apa selain bekerja di salah satu rumah, dan tidak lebih dari itu. Akan tetapi aku kemudian pergi ke salah satu gereja yang ada disana dan berdo’a di dalamnya. Aku berdoa kepada ALLAH sedangkan pada saat itu aku belum mengenal nama-Nya Jalla Jalaluh yang Maha Suci semua nama-nama-Nya. “Ya Tuhan, Engkau Maha Mengetahui tujuan kedatanganku ke negara ini, dan Engkau Maha Mengetahui api kebingungan telah merobek-robek diriku setiap hari.
Apa yang harus kulakukan wahai Tuhan? Dan tidak ada tempat berlindung kecuali kepada-Mu wahai Tuhanku! Ya ALLAH jika Engkau Mengetahui bahwa agama dan keyakinan Kristenku adalah agama dan keyakinan yang benar, maka lapangkanlah dadaku padanya, dan jika Engkau Mengetahui bahwa ada agama lain yang benar-benar haq maka mudahkanlah ia untukku, dan tuntunlah aku kepadanya".
Dan saudari Laila berkata: “Ternyata ALLAH telah menjawab do’aku sedang aku masih di dalam gereja”. Maka aku keluar dari gereja tersebut, dan kembali ke rumah tempat aku bekerja. Dan kejadian itu tidak berlangsung lama. Tiba-tiba aku menemukan sebuah kutaib (kitab kecil) pada salah satu sudut rumah, kitab tersebut menjelaskan tentang aqidah Tauhid.
Ya, ini yang aku cari selama ini. Di dalamnya aku menemukan jawaban yang betul-betul memuaskan, bahwa sesungguhnya ALLAH itu satu, tidak ada sekutu bagi-Nya, Ternyata ALLAH telah menjawab do’a-ku, dan Ia telah mewujudkan keinginanku. Dan setelah aku selesai membaca kitab itu maka aku langsung mendengarkan siaran bacaan Al-Qur’an Al-Karim.
Dan demi ALLAH, walaupun aku tidak memahami bahasa Arab dengan baik akan tetapi aku merasakan ketenangan di dalam dada, rasa ini tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Dengan demikian aku memutuskan untuk belajar Islam lebih banyak. Dan Alhamdulillah aku mengumumkan ke-Islamanku di dalam rumah itu. Sehingga setelah selesai masa kontrakku di rumah penuh berkah itu, maka selanjutnya Negara Saudi menjadi pilihanku yang kedua, agar kedua mataku berbahagia bisa melihat Masjidil Haram Mekkah dan Masjid Nabawiy yang mulia.
Dan Alhamdulillah ALLAH telah memuliakan aku dengan seorang kafil wanita yang baik, dan dia bersedia membawa aku ke salah satu Lembaga Dakwah dan Penerangan Agama Islam, maka disana aku belajar membaca Al-Qur’an dan bahasa Arab serta pelajaran-pelajaran seputar ilmu Fiqih. Dan aku bertemu dengan beberapa da’i wanita yang melindungi beberapa wanita muslimah yang berasal dari Philipina. Dan sekarang setelah aku menjadi seorang muslimah dan setelah menyelesaikan belajarku di lembaga ini, aku telah memutuskan untuk menjadi seorang da’i kepada Agama yang haq ini, dan menyebarkan misi Islam di Negara asalku.
Padahal dahulu aku bercita-cita menjadi seorang penginjil Wal'iyazu Billahi, akan tetapi kemudian ALLAH memuliakan aku dengan Islam. Ya, aku berbangga dengan agama baruku walaupun dulunya aku seorang pembantu rumah tangga, karena aku telah menjadi seorang muslimah melalui profesi itu. Dan aku yakin ALLAH pasti akan meberikan Surga dengan segala kenikmatannya sebagai ganti dari semua ini, Insya’ Allah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar