Translate

Kamis, 28 Agustus 2014

Aku Suka Menyendiri


Soal:
Aku suka banyak menyendiri, tidak suka menemui manusia, dan senantiasa senang bersendirian. Karena aku merasa malu yang berlebihan terhadap orang lain. Dan aku selalu merasa bahwa diriku jelek, selalu melakukan kesalahan dalam berbuat bersama orang lain. Dan aku banyak merasa malu untuk berbicara di depan manusia. Bahkan aku merasa takut berbicara di hadapan mereka. Dan jika aku berbicara maka aku tidak menambah lebih dari satu kalimat ringan dan aku merasa menyesal setelahnya.
Sebagaimana aku selalu merasa takut jika bel rumah atau telephon berbunyi, aku khawatir hakku dituntut. Maka bagaimana aku bisa memperbaiki keadaanku, dan bisa hidup seperti kehidupan manusia? Aku memohon agar anda berkenan menolongku, karena aku sangat percaya dengan anda sekalian.
(TKI di KSA)
Jawab:
Kami sambut anda di Majalah Qiblati, selamat datang selalu.
Aku sangat bersyukur dengan kepercayaan anda terhadap kami, dan itu adalah sebuah kemuliaan bagi kami.
Sesungguhnya kondisi yang telah anda sebutkan adalah kondisi yang ringan biidznillah (dengan izin Allah) betapapun hal itu menyebabkan anda merasa gelisah. Kondisi tersebut dikenal dalam ilmu kedokteran dengan sebutan “Takut Sosial”. Keadaan ini adalah keadaan ringan, hanya saja membiarkannya selama ini telah menambah tancapannya di dalam kepribadian anda.
Sesungguhnya penyebab masalah anda adalah perasaan bahwa anda senantiasa merasa diawasi dan diintai. Ini menyebabkan kemelut jiwa yang besar pada diri anda. Dan sebelum kuberikan nasihatku kepada anda, aku berharap agar anda merasa di dalam sanubari anda bahwa obat permasalahan anda adalah ringan, dan bahwa memungkinkan bagi anda untuk melewati kemelut ini dengan mudah. Obat permasalahan anda adalah sebagai berikut:
1. Membenahi pemahaman, yaitu anda harus mengetahui bahwa terdapat perangai yang lebih dari perangai yang anda sebutkan. Perasaan demikian akan membantu pengobatan anda.
2. Takut dan pelarian sosial diobati dengan jalan menghadapinya. Pertama-tama, berhadapan ini dilakukan hanya dalam khayalan saja, kemudian baru dalam kenyataan. Berhadapan di dalam khayalan yang dimaksud adalah anda khayalkan bahwa diri anda berada di depan sekumpulan orang banyak, atau bahwa anda tengah berdiri menyampaikan muhadharah (pengajian) dalam jumlah besar manusia, atau anda mengimami manusia dalam shalat berjama’ah. Anda harus menghidupkan khayalan ini dengan segenap kesungguhan selama tidak kurang dari 20 menit, sekali di waktu pagi dan sekali di waktu sore. Adapun berhadap-hadapan dalam kenyataan adalah engkau hadapai sumber ketakutanmu tanpa ragu-ragu, dan ingat bahwa berhadapan ini adalah langkah awal dan membenahi pemahaman yang telah kusebutkan kepada anda.
3. Janganlah takut pada bimbang, dan jangan takut darinya jika itu terjadi. Maka bersamaan dengan berjalannya waktu dan hari keadaan tersebut akan banyak berubah menjadi lebih baik.
4. Sebagaimana sisi negatif anda telah tersingkap, maka berdirilah dengan menyingkap sisi positif anda. Anda memiliki banyak sisi positif. Pengungkapan sisi positif yang ada pada diri anda akan semakin menambah kepercayaan diri anda (setelah kepada Allah tentunya).
5. Wajib atas anda untuk menghadiri halaqah pembacaan ayat al-Qur`an, kajian-kajian, dan muhadharah-muhadharah. Berusahalah semampu anda untuk bertanya kepada pengisi muhadharah jika anda memiliki pertanyaan.
6. Rutinlah ikut di dalam kegiatan-kegiatan olah raga bersama-sama, seperti sepakbola, dan bulu tangkis, serta berusahalah untuk menyampaikan usul, dan saling bercakap-cakap dengan para pemain, dan jangan bermain dalam keadaan membisu.
7. Mulailah dengan membangun hubungan persahabatan bersama dengan orang yang anda merasa banyak tenang kepadanya, lebih dari itu pergilah bersamanya ke teman-temannya, dan berushalah untuk menyertai mereka dalam pembicaraan, janganlah membatasi diri anda, serta latihlah diri anda untuk menjadi orang yang pemaaf di atas ketenangan anda tanpa memaksakan diri.
8. Jagalah shalat berjama’ah lima waktu, dan perbanyaklah berdo’a.
Aku memohon kepada Allah agar memberimu taufik kepada segenap kebaikan.


sumber :Majalah Qiblati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar