Sebuah sya’ir yang
indah, Cinta adalah perangkap rasa.. ..Sekali kau salah berlaku, maka kau
akan terkungkung dalam waktu yang lama dalam lingkaran derita.
Semoga bermanfaat...
MENCINTAI
DALAM HENING
Oleh
Ummu Sa’ad
Duhai gadis, maukah ku beritahukan
padamu bagaimana mencintai dengan indah?
Ingin kah ku bisikkan bagaimana
mencintai dengan syahdu.. Maka dengarlah..
Gadis, Saat ku jatuh cinta. Tak akan ku
berucap.. Tak akan ku berkata.. Namun ku hanya akan diam..
Saat ku mencintai, takkan pernah ku
menyatakan. Tak akan ku menggoreskan.. Yang ku lakukan hanyalah diam..
Aku tahu, cinta adalah fitrah.. Sebuah
anugerah tak terperih.. Karena cinta adalah kehidupan. Karena rasa itu adalah
cahaya.
Aku tahu, hidup tanpa cinta, bagaikan
hidup dalam gelap gulita..
Namun.. Saat rasa itu menyapa, maka
hadapi dengan anggun. Karena rasa itu ibarat belenggu pelangi, dengan begitu
banyak warna. Cinta terkadang mbuatmu bahagia, namun tak jarang membuatmu
menderita.
Cinta ada kalanya manis bagaikan gula.
Namun, juga mampu memberi pahit yang sangat getir.
Cinta adalah perangkap rasa.. Sekali kau
salah berlaku, maka kau akan terkungkung dalam waktu yang lama dalam lingkaran
derita. Maka gadis, Agar kau dapat keluar dari belenggu itu. Dan mampu
melaluinya dengan anggun..
Maka mencintailah dalam hening. Dalam
diam.. Tak perlu kau lari, tak perlu kau hindari. Namun juga, jangan kau sikapi
dengan berlebihan. Jangan kau umbar rasamu. Jangan kau tumpahkan segala
sukamu..
Cobalah merenung sejenak. Dan fikirkan
dengan tenang..
Kita percaya takdir bukan?
Kita tahu dengan sangat jelas Dia, Allah
telah mengatur segalanya dengan begitu rapinya?
Jadi, apa yang kau risaukan? Biarlah
Allah yang mengaturnya, dan yakinlah di tanganNya semua akan baik-baik saja..
Cobalah renungkan. Dia yang kau cinta,
belum tentu atau mungkin tak akan pernah menjadi milikmu.. Dia yang kau puja,
yang kau ingat saat siang dan yang kau tangisi ketika malam, akankah dia yang
telah Allah takdirkan denganmu?
Gadis, kita tak tahu dan tak akan pernah
tahu.. Hingga saatnya tiba.. Maka, ku ingatkan padamu, tidakkah kau malu jika
smua rasa telah kau umbar namun ternyata kelak bukan kau yang dia pilih untuk
mendampingi hidupnya?
Gadis, Karena cinta kita begitu agung
untuk di umbar.. Begitu mulia untuk di tampakkan.. Begitu sakral untuk di
tumpahkan..
Dan sadarilah gadis, fitrah kita wanita
adalah pemalu, dan kau indah karena sifat malumu.. Lalu, masihkah kau tampak
menawan jika rasa malu itu telah di nafikan? Masihkah kau tampak bestari jika
malu itu telah kau singkap..
Duhai gadis, jadikan malu sebagai
selendangmu.. Maka tawan hatimu sendiri dalam sangkar keimanan.. Dalam jeruji
kesetiaan.. Yah.. Kesetiaan padanya yang telah Allah tuliskan namamu dan
namanya di lauhul mahfudz.. Jauh sebelum bumi dan langit dicipta..
Maka cintailah dalam hening.
Agar jika memang bukan dia yang
ditakdirkan untukmu, maka cukuplah Allah dan kau yang tahu segala rasamu..
Agar kesucianmu tetap terjaga.. Agar
keanggunanmu tetap terbias..
Maka, ku beritahukan padamu, pegang
kendali hatimu..
Jangan kau lepaskan. Acuhkan semua
godaan yang menghampirimu..
Cinta bukan untuk kau hancurkan, bukan
untuk kau musnahkan.. Namun cinta hanya butuh kau kendalikan, hanya cukup kau
arahkan..
Gadis yang kau butuhkan hanya waktu,
sabar dan percaya.. Maka, peganglah kendali hatimu, lalu..
Arahkan pada-Nya..
Dan cintailah dalam diam..
Dalam hening..
Itu jauh lebih indah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar