Translate

Jumat, 31 Oktober 2014

Tergesa-gesa

Tergesa-gesa adalah tabiat manusia. Allah berfirman:
“manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa” (al-Anbiya: 37)
manusia terkadang tergesa-gesa untuk mendapatkan atau mengerjakan sesuatu. Tergesa-gesa adalah penyakit manusia.
“tidak tergesa-gesa/ketenangan datangnya dari Allah, sedangkan tergesa-gesa datangnya dari setan.” (HR. Abu Ya’la: IV/206, Baihaqi: X/104)
inilah hukum asal dari tergesa-gesa. Semuanya berasal dari bisikan setan. Dan maksud dari hadits di atas adalah agar kita menghindari ataupun membuang sifat tergesa-gesa.
CONTOH TERGESA-GESA YANG BURUK
1. Tergesa-gesa dalam berdo’a
“senantiasa (do’a) seorang hamba dikabulkan sekama dia tidak memohon suatu dosa, memutus tali silaturahmi dan tidak tergesa-gesa.” (HR. Muslim: 2735/92)
dalam berdo’a disunnahkan bersikap tenang dan tidak tergesa-gesa, agar apa yang dia ucapkan atau yang ia minta tidak salah.
2. Tergesa-gesa menuju masjid
“jika telah dikumandangkan iqamah shalat, janganlah kalian mendatanginya dengan berlari, tetapi datangilah dengan tenang” (HR. Muslim 602/105)
jika mendatangi masjid dengan tergesa-gesa bisa saja anda terjatuh karena tersandung atau berkeringat sehingga bau badan dan menganggu orang lain. Bahkan memakan bawang ke masjid itu tidak boleh.
3. Tergesa-gesa ketika makan
“jika seorang dari kalian sedang makan, maka janganlah tergesa-gesa sampai dia menuntaskan makannya, meskipun iqamah telah dikumandangkan.” (HR. Bukhary: 673)
salah satu faedah dari hadits ini adalah mencegah kita tersendat ketika makan dan sehingga kita bisa mengunyah dengan sempurna dan baik dalam pencernaan.
4. Cepat dalam berbicara dan mengajar.
Tergesa-gesa semacam ini dapat mengurangi faidah dari berbicara, kita disunnahkan berbicara yang baik dan dengan cara yang baik pula. Dan Nabi ketika bicara tidak cepat tidak pula terlalu lambat.
“sesungguhnya Rasulullah ketika berbicara, jika seseorang ingin menghitungnya, niscaya dia akan bisa menghitungnya.” (HR. Bukhari: 3568)
5. Tergesa-gesa dalam menuntut ilmu.
Menuntut ilmu perlu kesabaran, oleh karena itu, penuntut ilmu tidak boleh tergesa-gesa dalam melihat hasilnya.
7. Tergesa-gesa dalam berdakwah
dakwah membutuhkan kesabaran yang tinggi. Mengubah orang yang berbeda pemahaman dengan kita tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Oleh karena itu, Allah melarang minum khamr dengan bertahap. Pada awalnya dilarang untuk shalat berjama’ah dalam keadaan mabuk, hingga akhirnya diharamkan secara total.
Berdakwah juga memerlukan ilmu, yaitu: ilmu tentang apa yang didakwahlan, cara berdakwah dan penyampaiannya, ilmu tetang orang yang di dakwahinya.
ditulis oleh:
Omar Ibrahim al-Batawy
Sumber: disadur dari majalah As-Sunnah edisi VI thn XV, sekmen Tafsir.
Dengan syarah (penjelasan) dan tambahan dari saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar